4/23/18

Bayangan dalam Arsitektur ?

Tahun 2017 yang lalu, saya memutuskan untuk melanjutkan belajar ke Jepang. Saya tertarik untuk mempelajari tentang peran bayangan dalam Arsitektur. Ketertarikan saya pada bayangan sebenarnya terkait dengan "protes" pada pandangan negatif terhadap hal-hal yang "berbau kegelapan" secara umum, khususnya pada Arsitektur. Sejak saya belajar Arsitektur, cahaya selalu dimaknai sebagai hal positif dalam Arsitektur. Cahaya seolah memiliki peranan sangat penting sehingga bayangan cenderung tidak disebut, meskipun tidak mungkin pula untuk diabaikan.

Di tahun 2012, Professor Peter Wong, pembimbing studio saya di Arsitektur, The University of North Carolina at Charlotte, memperkenalkan saya pada sebuah buku pendek tentang bayangan yaitu In Praise of Shadow karya Junichiro Tanizaki. Melalui buku ini, Tanizaki memaparkan pengaruh Barat yang menganggap cahaya sebagai unsur yang positif dan baik sementara gelap adalah unsur yang negatif dan buruk. Sementara di dunia Timur, bayangan memiliki peran yang tidak kalah penting dengan cahaya, sebagai unsur penyeimbang, yang seiring sejalan dalam berbagai aspek kehidupan. Tanizaki menyoroti peran bayangan mulai dari toilet, No (seni drama Jepang), makanan, restauran, sampai pada Arsitektur.

Saat itulah keinginan saya untuk mempelajari peran bayangan di Arsitektur semakin kuat.


Sekarang saya belajar di bawah bimbingan Professor Hiroatsu Fukuda di The University of Kitakyushu, Jepang. Topik riset yang saya ambil adalah peran bayangan dalam Arsitektur untuk mengurangi konsumsi energi dalam bangunan. Sunshading  berupa louvers  adalah desain yang saya riset. Sebagai langkah awal, saya sudah mempresentasikan desain ini pada 12th South East Asian Technical University Consortium 2018 di Universitas Gadjah Mada bulan Maret yang lalu dengan judul "L-Shaped Mini Louvers Performance of Solar Radiation Reduction in Glass Windows". Saya juga menulis paparan dalam Seminar Nasional Peng-Konteks-an Arsitektur Nusantara di Ayola Hotel Surabaya dengan judul "Bayangan Sebagai Bagian Dari Identitas Arsitektur Nusantara".

ars

No comments: