5/22/14

Studi Ruang dengan Bayangan

Studi bayangan ini saya lakukan dengan memotret sebuah benda pada waktu tertentu. Bayangan dari benda tersebut dijadikan sebagai titik awal untuk membentuk ruang. Dalam studi ini, saya menggunakan gembok sebagai benda dan bayangan yang diperoleh pada tanggal 1 November pukul 2 siang. Konsepnya adalah: bayangan benda berubah menurut posisi matahari. Posisi matahari berdasarkan altitude dan azimuth. Altitude sangat berpengaruh terhadap bayangan, semakin tinggi posisi matahari terhadap benda, maka semakin kecil bayangan benda tersebut. Sementara azimuth sendiri (tanpa mengubah altitude) tidak memiliki pengaruh terhadap besar kecil bayangan, namun lebih kepada rotasi bayangan terhadap benda. untuk studi ruang kali ini, ax akan melihat hubungan antara posisi matahari terhadap skala bayangan terhadap objek. Karena altitude sangat berpengaruh terhadap bayangan, dimana bila x merupakan tinggi bangunan, dan sudut α merupakan altitude, maka panjang bayangan adalah x tangen α.
Tangen adalah operasi matematis yang berperan dalam skala bayangan, maka tangen ax ambil sebagai rumus utama dalam grasshopper. Data berupa angka diambil dari posisi matahari sepanjang tahun dengan lokasi di Charlotte, North Carolina. Rumus matematis lain berupa perkalian dan pembagian sederhana saya lakukan untuk membatasi agar hasilnya dapat terlihat (mengingat nilai tangen bisa mulai dari 0 sampai ∞)











Dengan software rhinoceros plus bantuan plug-in grasshopper dan maxwell render, saya membuat enam model berdasar posisi ekstrim matahari.
Dari enam model itu saya tampilkan dua model untuk mewakili kondisi ekstrim, yaitu model berdasar data Maret pukul 4 sore (model 1) dan21 Desember pukul 12 siang (model 2). Model 1 saya buat dengan skala 1:2 secara tectonic untuk melihat ruang, sedangkan model 2 saya buat secara stereotomic untuk melihat bentuk solid. Dari studi terlihat jelas perbedaan bentuk yang dipengaruhi oleh skala bayangan pada dua waktu berbeda itu. Bentuk dasar dan puncak tetap sama, yaitu berdasar bayangan gembok, namun tinggi model dan skala pada tengah-tengah model merupakan hasil dari perubahan data altitude dan azimuth. Model 1 menunjukkan bahwa ruang yang terbentuk dari bayangan pada tanggal 21 Desember pukul 12 siang sangat kecil dibandingkan dengan ruang yang terbentuk dari bayangan pada tanggal 21 Maret pukul 4 sore pada model 2.
Model 1 (atas), model 2 (bawah)
Tectonic model 1



ars

No comments: